Bisnis, JAKARTA – Maskapai nasional, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) telah mengulang simalakama restrukturisasi berulang kali.
Turbulensi Berulang Berujung Uluran Tangan
Sebelum terlilit utang senilai Rp142 triliun dan mengupayakan restrukturisasinya pada 2022, pada 2006 Garuda Indonesia telah lebih dahulu terbelit utang sebesar US$794,6 juta atau sekitar Rp7,35 triliun, hasil dari kebijakan pembelian pesawat pada 1990-an yang diduga bermasalah.
Bacaanmu terbatas?
Tenang, kamu hanya perlu Masuk atau Daftar dulu di sini untuk lanjut membaca Bisnis Indonesia Premium.
Nikmati Gratis Akses baca 5 artikel Bisnis Indonesia Premium bagi member baru!
atau langsung pilih paket terbaik kami:
new
Rp15.000/1 hari
good deals
Rp36.000/1 bulan
good deals
Rp69.600/3 bulan
recommended
Rp136.000/6 bulan
best value
Rp240.000/12 bulan

faq
berita lainnya
